Partisipasi berasal dari Bahasa Inggris “Participation” yang
berarti pengambilan bagian atau pengikut sertaan. Menurut kamus
besar Bahasa Indonesia Partisipasi diartikan sebagai “Hal turut
berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, peran serta”. (Tim
penyusun Kamus, 1996).
Jerrold dalam Yeni Herawati (2008) berpendapat bahwa
partisipasi tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai hal,
diantaranya:
a. Keaktifan siswa di dalam kelas
Misalnya aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru,
bertanya kepada guru, mampu menjawab pertanyaan dari guru dan
sebagainya.
b. Kepatuhan terhadap norma belajar.
Misalnya mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru, datang
tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan ketentuan, dan
sebagainya.
Dari uraian yang disampaikan oleh Jerrold partisipasi tersebut dapat
dikembangkan lagi menjadi beberapa jenjang, yaitu :
a. Menerima, yaitu siswa mau memperhatikan suatu kejadian atau
kegiatan. Contohnya siswa mau mendengarkan apa yang di
sampaikan oleh guru dan mengamati apa yang terjadi di
lingkungan sekitarnya.
b. Menanggapi, yaitu siswa mau terhadap suatu kejadian dengan
berperan serta. Contoh : menjawab, mengikuti, menyetujui,
menuruti perintah, menyukai dan sebagainya.
c. Menilai, yaitu siswa mau menerima atau menolak suatu kejadian
melalui pernyataan sikap positif atau negatif. Contohnya :
menerima, mendukung, ikut serta, meneruskan, mengabdikan diri,
dan sebagainya.
d. Menyusun, yaitu apabila siswa berhadapan dengan situasi yang
menyangkut lebih dari satu nilai, dengan senang hati menyusun
nilai tersebut, menentukan hubungan antara berbagai nilai dan
menerima bahwa ada nilai yang lebih tinggi daripada yang lain.
Contoh : menyusun, memilih, mempertimbangkan, memutuskan,
mengenali, membuat rencana dan sebagainya.
e. Mengenali ciri karena kompleks nilai, yaitu siswa secara
konsisten bertindak mengikuti nilai yang berlaku dan
menganggap tingkah laku ini sebagai bagian dari kepribadiannya.
Contoh : percaya, mempraktekkan, melakukan, mengerjakan.
Comments